Senin, 29 Oktober 2012

Kisah dua bocah



Sebelas tahun yang lalu dua bocah selalu berpegangan tangan yang satu menjaga yang lain tertawa dan menghibur yang sedang tak lagi ingin tertawa.mereka kerap tidur di bawah keindahan langit malam yang penuh akan kemerlip bintang,ber imajinasi bahwa itu adalah atap dari kamar mereka yang salah seorang selalu menerbangkan layang-layang di langit meskipun malam semakin larut dan angin semakin menerkam hingga ke tulang mereka,yang satunya lagi pun selalu tersenyum melihat yang seorang memegang erat tali layang-layang itu,yang seorang berkata “ layang-layang ini akan bertahan hingga mentari tersenyum padanya “
“ya”yang satunya pun lantas percaya dan meng iyakanSaat mentari baru saya menyetuh tepian embun mereka menemui layang-layang itu tak lagi gagah di atas langit tapi sudah menjadi seorang pecundang di atas gubuk,yang seorang merasa kecewa dan lantas menghempaskan layang-layang itu namun yang satunya tertawa terbahak-bahak dan berkata “ aku percaya layang-layang itu akan tetap gagah dan merajahi langit malam hingga langit tak lagi milik malam,mungkin semalam rembulan tidak mau terhalangi oleh layang-layang itu,hingga akhirnya rembulan menyuruh angin untuk berhembus sekuat mungkin dan mempencundangi layang-layangnya “ lantas yang seorang pergi meninggalkan yang satunya dan beralih kepada sebuah pohon tak begitu tinggi namun rindang akan daun,dia berfikir akan di apakan pohon itu..satu hingga dua hari yang seorang tak ingin lagi di ganggu oleh yang satunya,hari ketiga kira-kira yang seorang memanggil yang satunya.yang seorang menggenggam erat tangan mungil yang satunya pada saat itu,mereka berlari lincah lengkap dengan suara ketawa centil mereka..saat itu yang seorang menghadiahkan sebuah rumah pohon beratapkan karung beras dan berbataskan beberapa kain selendang yang telah ia kumpulkan beberapa hari itu, “kurang apa” yang seorang berfikir sambil bertolak pinggang sedangkan yang satunya hanya tertawa sambil memandangi wajah bingung yang seorang “lampu..lampu,aku tidak bisa tidu jika tanpa cahaya”bisik pelan yang satunya “benar!lampu” sahut yang seorang sambil bergegas mencari akal agar bisa mendapatkan sebuah lampu pijar untuk di taruh di rumah pohon itu.“lihat lampu”“seperti mentari kecil yang akan segera redup”“asalkan kamu bisa tidur,ini sudah cukup kan ?”“asalkan kita tidak hanya dengan cahaya kunang-kunang”“kenapa dengan cahaya kunang-kunang?”“aku takut”“kenapa takut”“kenapa bertanya”“kenapa tidak menjawab”“Hahahahha” dua bocah itu tertawa riang di antara sela angin malam.Hari itu cukup panas di tambah debu yang menari bersama angin,teras nenek nya masih berupa tanah yang di tanami berbagai tanaman.yang seorang terlihat murung duduk di bawah pohon rambutan dengan sepeda kecil beroda dua dan berwarna biru roboh di sampingnya,tiba-tiba yang satunya datang dengan sendal jepit dan keringat yang di wajahnya.ai hanya berdiri memandangi si kecilnya yang duduk murung.“hei,kunang-kunang”ledek yang satunya pada yang seorang,tak sepatah katapun keluar dari mulut yang seorang,lantas yang satunya memadangi sepeda roda dua itu dan tanpa isyarat apapun ia telah menyadari bahwa ada seseorang yang sedang belajar sepeda yang saat itu ukurannya agak sedikit lebih besar dari tubuh kecil dan pendek yang sedang duduk tepat di hadapannya.tak lama kemudian terdengarlah suara tawa riang dari seorang gadis kecil,dilihatnya yang seorang sedang riang dan merayakan keberhasilannya menguasai sepeda roda dua itu dan yang satunya hanya dapat mengamati dari dahan-dahan pohon rambutan yang siang itu telah melindungi mereka dari terik matahari.

Kamis, 26 April 2012

Sinopsis kita


Mata di hari senin ..
“Terlihat mata di hari senin itu,mata terindah yang pernah ku lihat..’’
Saat itu tepatnya hari senin,dimana aku datang ke kampus untuk regristasi perkuliahan terlihat dia berdiri di ujung lorong di antara kumpulan mahasiswa-mahasiswa lain yang memandang sinis kepada setiap calon mahasiswa baru termasuk aku.Tapi aku melihat dia,entah kenapa ada sesuatu yang membuatku seolah telah mengenalnya tapi semua itu tidakbisa di gambarkan karena kita baru bertemu di hari senin ini.Aku tertunduk di hadapannya..ya,tepatnya di hadapan seniorku suaranya meredam kebisingan dan seakan membelah angin yang meniup lembut rambutku,aku bisa merasakan hela nafasnya dan bau tembakau yang menusuk dari jas almamater birunya.Matanya seakan tak sanggup untuk ku pandang,matanya menatap tajam dan dalam,suaranya lembut dan sangat nyaman berbisik di telinga ku,dia memiliki sesuatu yang tidak di miliki oleh pria lain tapi entah apa itu..

Minggu, 08 Januari 2012

ga ada judul


Pada satu masa ada seorang gadis bernama Naomi,ia adalah putrid dari seorang menterihidupnya sangatlah sempurna walaupun dia tidak memiliki seorang ibu,tetapi semua itu berubah saat pergejolakan melanda negri nya,ayahnya yang saat itu memegang banyak rahasia penting tentang negaranya akhirnya dijadikan tawanan,dan Naomi pun terpaksa mengasingkan diri demi menyelamatkan nyawanya.naomi pergi ke sebuah desa kecil bersama pelayannya di sana Naomi tinggal di rumah seorang kepala desa,Naomi pun berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupannya yang sekarang yang mungkin jauh beda dengan hidupnya dulu
Keluarga yang menampung Naomi sangat menyayangi Naomi,dia sudah dia nggap sebagai putrinya sendiri.keluarga itu pun memiliki dua orang anak,satu gadis kecil bernama haru dan yang satu adalah pemuda yang usianya beberapa tahun diatas Naomi
Tetapi selama Naomi tinggal dirumah itu,belum sekalipun Naomi melihat sang pemuda,naomipun bertanya kepada sang pelayan dan menurut cerita dari pelayan Naomi pemuda itu ternyata sedang menjalankan pelatihan militer untuk menghadapi peperangan yang sekarang mulai memanas.
Tak terasa sudah cukup lama Naomi tinggal di rumah kepala desa itu,naomipun mulai terbiasa dan nyaman dengan keadaan yang ada.hingga pada suatu malam yang bersalju Naomi melihat seorang pemuda berlatih pedang di halaman belakang,diantara butiran-butiran salju dengan sigap pemuda itu memainkan pedangnya bahkan tak sedikitpun pemuda itu mengalihkan pandangannya kepada Naomi.naomi terkesima dengan apa yang dia lihat.dan malam itu Naomi berhasil tersenyum kembali semenjak ia terpisah dari ayahnya.
Keesokan harinya seperti biasanya Naomi menyiapkan sarapan di meja makan,dan duduk lah Naomi dengan beberapa cawan yang ada di meja diluar dugaannya pemuda yang semalam ia lihat kini duduk di hadapannya dengan membaca sebuah buku,dengan sungkan dan takut mengganggu Naomi menanyakan nama pemuda tersebut dan tanpa menatap Naomi pemuda itu menyebutkan namanya ‘’Yuki” terdengar suara yang menyejukkan layaknya angin di sore hari,dengan tersipu malu Naomi menuangkan the hangat ke cangkir pemuda tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu Naomi dan yuki mulai akrab bahkan mereka sama-sama memendam perasaan,tapi sayang di saat mereka mulai mencintai yuki yang saat itu masih merupakan seorang prajurit harus dikirim ke medan perang.dan pada saat pagi bersalju itu rombongan prajurit yang gagah berani meninggalkan rumah mereka masing-masing,begitu pula dengan yuki.naomi pun saat itu berusaha mengejar yuki berharap yuki akan tetap tinggal dan denga suaranya yang semakin berat dan terengah-engah Naomi terus memanggil yuki,dan yukipun menoleh.pagi itu di saat salju turun di bawah pohon sakura Naomi memberikan sebuah saputangan yang telah dia rajut.dia berpesan bahwa yuki harus kembali dengan saputangan ini,kembali dan berlatih pedang kembali,yuki pun berjanji bahwa dia akan kembali dan akan menghapus air mata Naomi dengan saputangannya dan dia beranjak pergi bersama pasukan prajurit yang lain.
Sudah beberapa bulan Naomi sudah tidak mendengar kabar tentang yuki lagi,hingga musim semipun dating dimana para prajurit menyudahi tugasnya.naomipun bergegas menuju pohon sakura itu tapi tak dilihatnya orang yang dia nanti,hingga seorang prajurit menghampirinya seaakan tahu apa yang akan dia dengar Naomi langsung menitihkan air mata,ya yuki tidak kembali dan hanya saputangan itu yang kembali,hanya saputangan yang kembali tanpa yuki..
yuki yang berarti salju,dia yang dingin seperti salju namun tetap indah dimata naomi,dia yang hilang seiring salju mencair.

Ganas ku sayang madu ku malang


Pada suatu hari di kebun ganas yang sangat panas tersisalah sebuah ganas madu yang ternyata menjadi incaran para warga desa ciganas.saat itu tepatnya di malam bulan purnama tanpa diketahui siapapun terlihatlah dua pemuda dengan mengenakan topeng sarung dan kacamata hitam mengendap- endap dari arah yang berlawanan ternyata tersirat sebuah tujuan mereka dating ke kebun tersebut yaitu untuk mencuri ganas madu yang tragisnya hanya tersisa satu lagi di seluruh desa-desa yang ada,dan ahirnya terjadilah pertarungan yang sangat sengit untuk memperebutkan ganas tersebut,masing-masing dari mereka menggunakan jurus-jurus mematikan contohnya seperti jurus ular memacok buaya,jurus menggunting dalam lipatan,dan satu lagi jurus yang sangat mematikan yaitu jurus “NAON HAH” yang dimiliki oleh salahsatu pendekar saja yaitu pendekar ateng penahkluk naga.pertempuran sengit tak terelakkan lagi tak terlihat sedikitpun celah siapa yang akan memenangkan pertandingan tersebut bahkan suaranya pun tak terdengar dikarenakan pertarungan yang sangat amat kilat dan setelah memakan waktu yang lama ahirnya pendekar ateng memenangkan duel tersebut,pendekar aji yang merupakan lawan dari pendekar ateng merasa tidak tahan atas kekalahan yang sangat memalukan tersebut sehingga ia memutuskan untuk pergi secepat mungkin.setelah melewati pertarungan yang sengit,malam itu pendekar ateng langsung membawa ganas madu ke kampong halamannya ia berniat menjadikan ganas madu sebagai mas kawin saat pernikahannya kelak,namun apa di tengah perjalanan pendekar ateng mendapat musibah yang tak terduga,tiba-tiba pendekar ateng merasakan rasa sakit yang tak tertahankan dari dalam perutnya sehingga ia harus mencari sebuah empang umum,tak jauh dari situ ia melihat empang umum yang sedang nganggur dan tanpa pikir panjang ia menyimpan ganas madu di sembarangan tempat.pendekar ateng yang saat itu sedang bertarung mati-matian dengan dirinya sendiri tidak menyadari bahwa pendekar aji datang dengan mengendap-endap dan ternyata pendekar aji mengambil ganas madu yang telah dia idam-idamkan,pendekar ateng yang saat itu keluar dari empang sangat terkaget-kaget bahwa ganas miliknya ternyata hilang entah kemana,pendekar ateng yang sangat perkasa menangis kebingunganj dengan ingus yang terus keluar dari kedua lubang hidungnya.
karena sangat merasa malu pendekar ateng memutuskan untuk merantau ke suatu tempat dan melengserkan gelarnya dan berganti gelar menjadi pendekar ateng kalah di empang.pagi harinya di sisi yang sangat berbeda pendekar aji yang saat itu berada di gubug kecilnya dengan bangga membuka bungkusan ganas madu yang berhasil ia curi dari pendekar ateng dia pun nyengir kegirangan hingga diameter bibirnya mencapai 5cm,lalu ia memamerkan ganas itu kepada para penduduk desa dan dia berencana untuk meminang sang gadis penjual jamu pujaannya.pendekar aji yang saat itu sedang naik daun di panggil oleh kepala desa dan pendekar aji resmi di beri gelar sebagai pendakar aji ginyir alias aji gigi nyengir,selain itu pendekar aji juga mendapatkan penghargaan menuntut ilmu di sebuah akademi persilatan yang kurang begitu terkenal di kota,tanpa pikir panjang pendekar aji langsung menerima tawaran tersebut.setelah melewati perjalanan yang sangat panjang untuk pertama kalinya pendekar aji menginjakkan kaki di kota besar,pendekar aji yang mendapatkan sebuah penghargaan juga mendapatkan perlakuan kusus di perguruan tersebut,yaitu mendapatkan tempat tinggal gratis yaitu sebuah kamar yang terletak di sebuah lorong kegelapan,hari berganti hari begitu juga jam,menit dan detik,pendekar aji sudah terbiasa dengan manis pahitnya kehidupan.
nah ajaran penerimaan pendekar baru telah di buka segerombol para calon pendekar telah berkumpul,tapi tunggu ada sosok yang sudah tidak asing lagi dilihat,di pikiran dan hati nurani yang terdalam ternyata sosok itu tak lain adalah pendekar ateng yang mendapatkan penghargaan berguru di akademi yang sama dengan pendekar aji,tapi saat itu pendekar aji tidak mengenali musuh bebuyutannya tersebut.pendekar ateng saat itu menempati kamar tepat di depan kamar pendekar aji dan tetap pendekar aji tidak menyadari keberadaan pendekar ateng,ujian kenaikan level bagi pendekar aji telah diselenggarakan masing-masing pendekar saat itu di beri tugas untuk men yelesaikan kasus di desa-desa terpencil.saat itu pendekar aji mendapat tugas di kampunghalaman nya alangkah senangnya pendekar aji setelah mendengar kabar tersebut pendekar aji langsung pergi ke kampung halamannya.pagi harinya pendekar aji tiba di kampung itu,di carilah sang gadis pujaan dan tak memakan waktu lama ia temukan gadis itu,mereka mulai mengobrol tentang masalalu mereka dan di tengah obrolan tersebut sang gadis mengingatkan pendekar aji akan ganas yang dulu pernah ia miliki dan mereka menyusun sebuah rencana............
malam harinya mereka memutuskan pergi ke museum desa untuk melihat ganas madu yang tersimpan dalam kaca anti peluru dan karna penasaran pendekar aji membelah ganas itu dan dikeluarkanlah sebuah gergaji mesin perlahan isi dari ganas itu mulai terlihat dengan cahaya yang berkilauan bentuk isi dari ganas itu sudah terlihat sempurna dan terdengarlah suara anak perempuan yang memanggil "babeh" kepada pendekar aji,bagai tersiram cai bakso gadis pujaan pendekar aji langsung memutuskan hubungan mereka karena ia merasa telah di bohongi.pendekar aji yang saat itu saling bertatapan mata dengan sang anak tiba-tiba ada yang menimpuk kepalanya dengan sebuah ganas busuk dengan sebuah akta kelahiran dan juga serpihan surat yang merupakan pesan dari mpu rimba yang notabene merupakan sesepuh dalam dunia perganasan,tanpa pikirpanjang pendekar aji memutuskan berkonsultasi dengan mpu rimba,dan mpu rimba menasehati pendekar aji agar memberi nama anak itu madu dan merawatnya dengan baik karena di dalam tubuh madu telah tertanam sebuah bongkahan emas yang sangat berharga....dan pendekar aji ahirnya membawa madu ke perguruannya dan merawat madu,perkembangan madu sangat pesat dan kebutuhan juga semakin besar,mau tidak mau pendekar aji harus mencari sambilan dan dia langsung mencurahkan segala isi hatinya kepada teman sepenanggungan yaitu pendekar ariel berbintit satu,semuanya ia ceritakan termasuk tentang madu.pendekar aril pun ingin menolong pendekar aji yaitu dengan menjaga madu dan memberika pekerjaannya kepada oendekar aji untuk sementara,tanpa mereka sadari saat itu yang sama pendekar ateng menguping pembicaraan merek,dan pendekar ateng mulai menyusun rencana-rencana kotornya.saat itu adalah saat yang penuh konflik pendekar aji yang sedang bekerja menjadi seorang waria mulai sibuk sadangkan pendekar ariel juga sibuk dengan kisah cintanya..
pada suatu malam pendekar ariel meninggalkan madu seorang diri,dan tanpa membuang waktu pendekar ateng langsung menculik madu yang saat itu sedang tertidur,pendekar aji yang pagiharinya pulang melihat kondisi kamarnya kosong tanpa madu dan ia menemukan sebuah sarung yang diyakini merupakan sarung pendekar ateng,di situ terantumlah sepucuk surat bahwa ia telah menculik madu.pendekar ateng yang saat itu masih berkostum sebagai waria berusaha menemui mpu rimba..setelah menempuh perjalanan yang panjang ahirnya ia tiba di kediaman mpu rimba,terlihatlah sosok yg sangat misterius dengan celanan yang sangat memikat tersirat olehnya seperti seorang gadis namun apa ternyata itu adalah mpu rimba,di situ pendekar aji kembali ke tujuan awalnya ai berkonsultasi dgn mpu rimba dan mpu rimba memberikan beberapa wejangan kepada pendekar aji yang saat itu mpu rimba pun tidak yakin bahwa itu benar pendekar aji karena sangat aneh pendekar aji menggunakan pakaian wanita tapi dengan jenggotnya yang panjang.....
Bebrapa hari berlalu berbagai ilmu telah mpu rimba titiskan kepada pendekar aji dan dengan kemantapan hati mpu rimba merelakan pendekar aji turun kemedan perang,pendekar aji langsung menyusun rencana dan membuat berbagai senjata ampuh seperti,bom molotok kulit telor,perisai nampan bolong,dan ada satu senjata yang sangat ampuh pemberian dari mpu rimba yang sakti mandra guna yaitu celana tergunting ,di situ pendekar aji mencari informasi tentang keberadaan pendekar ateng.ternyata di peroleh kabar bahwa pendekar ateng berada di sebuah tempat lokalisasi "kumpensum" alias kumpulan pendekar mesum,dengan semangat yang membara layaknya bara api tukang sate ..pendekar aji mendatangi pendekar ateng yang saat itu sedang berpesta es campur,pendekar ateng yang saat itu dala, kondisi mabok es campur langsung menyadari kedatangan pendekar aji
pertempuran tidak dapat terelakkan,madu yang saat itu menjadi perebutan malah asik sedang bermain gundu
ratusan jurus andalan dan ribuan amunisi dikeluarkan dari masing-masing kubu,tapi saat pendekar aji lengah pendekar ateng langsung mengeluarkan pistol air berkekuatan shimitsu dan langsung menembakkannya ke arah madu yang saat itu sedang asik menghitung gundu,dengan sekali tembak madu terpental dan dipastikan madu tewas karna tersedak gundu.tujuan pendekar ateng ahirnya telah terlaksana yaitu untuk merebut semua kebahagiaan pendekar aji,karena emosi dan mengetahui madu telah tiada pendekar aji langsung mengeluarkan senjata pemberian mpu rimba yaitu celana tergunting..lalu dipakailah celana itu oleh pendekar aji dan pendekar ateng langsung terkapar karna tidak dapat berhenti tertawa.dengan airmata pendekar aji pulang ke perguruannya dia bertemu dengan pendekar aril dan menjelaskan apa yang telah ia alami dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh manusia pendekar aji mencurahkan apa yang ada dalam hatinya tapi dengan bangga pendekar aril bahwa dia tidak mengerti lalu dengan suara lantang dan ingus yang meler terus dari lubang hidungnya dia meneriakkan "MADU MODAR GOBLOK"  disitu pendekar aril langsung terenyuh dan menangis karna terlalu histeris bintitan pendekar aril menghilang bersama airmatanya ...
lalu pendekar aji memutuskan untuk menemui mpu rimba kembali,setelah sampai di kediaman mpu rimba ternyata saat itu mpu sedang tidak ada di tempat tapi tertinggallah pesan di sebuah guntingan celana yang berisi bahwa mpu rimba sedang berkelana saat ini dan diselipkannya juga buntalan kolor yang berisi benih ganas yang sebesar bola basket dan ada juga petunjuk penanaman dan perawatannya.pendekar aji yang sangat prustasi memutuskan kembali kekampunghalamannya dan mulai dengan usaha cocoktanam ,dan ia pun tidak lupa untuk menanam benih pemberian mpu rimba setelah menjalani perawatan yang sangat sulit tumbuhlah sebuah ganas yang sangat segar dan karna pada saat itu pendekar aji kekurangan makanan maka dengan berat hati ia harus memotong ganas tersebut,tapi saat ia potong ganas itu terjadilah sebuah keajaiban muncul dari dalam ganas seorang gadis kecil mungil dengan pita merah..dan dia adalah madu tapi ada yang aneh wajah madu tak seimut dulu tapi lebih cenderung menyerupai wajah pendekar ateng tapi pendekar aji tidak mempersoalkan wajah madu itu yang terpenting baginya saat ini ada madu di sisinya  dan ahirnya pendekar aji hidup bahagia dengan madu dan mereka membuka usaha penjualan benih madu dan bekerjasama dengan mpu rimba,dan ada kabar tentang pendekar aril sekarang ia telah mendapatkan gadis pujaannya sejak bintitannya hilang,dan pendekar ateng kini tak memiliki kesadaran diri dia sering tertawa-tawa sendiri....

13


Disebuah malam terjadi perbincangan antara seorang pria setengah baya dan wanita yang kira-kira berusia 50 tahun.

Pria : 13..13 tahun sudah aku menikah,13 tahun sudah aku berkarir.tapi pada angka 13 juga aku kehilangan semuanya,Pada ulangtahun pernikahanku yang ke 13 istriku yang sangat ku cintai pergi meninggalkan ku bersama pria lain dan pada tanggal 13 kemarin aku resmi bagkrut karena perusahaanku terbelit hutang yang cukup besar dan rumahku aset satu-satunya yang ku miliki hangus terbakar. alangkah sialnya aku !! 13.kenapa harus ada angka sial itu?kenapa harus di ciptakan angka itu !!!

Wanita : kenapa kau selalu mengeluh?kenapa kau hanya mempersoalkan angka itu?itu hanyalah sekedar angka yang tak memiliki sebuah arti dan bisa-bisanya kau luangkan waktu mu hanya untuk menggerutu karena sebuah angka.

Pria : apa kau tidak dengar tadi ! Aku sudah ceritakan semua kesialan yang ku dapatkan karena angka itu !!

Wanita : apa perlu sampai kau benci dan kau kutuk angka itu ?

Pria : ya,tentu jika bisa akan ku hapuskan angka itu !!!

Wanita : 13. Bahkan banyak orang yang tak mau menganggap angka itu.
Kau sebut apa tadi?angka terkutuk ?

Pria : ya ! Angka terkutuk,hingga tak sudi aku untuk menghadapi apapun yang berlambangkan 13 !

Wanita : kau tahu,dulu aku selalu menggerutu dan mengeluh seperti orang bodoh.ya seperti kau saat ini.

Pria : orang bodoh?maksud mu aku ini bodoh !!

Wanita : kau tidak bodoh,tapi kau hanya sentimentil..

Pria : hey kau wanita tua,kau ini benar-benar sok tahu !!!

Wanita : aku mungkin memang hanya seorang wanita tua yang miskin,tapi penderitaanmu itu belum seberapa.13 tahun yang lalu aku hampir saja tidak waras karena kehilangan putri sematawayangku,dia tewas karena sebuah kecelakaan lalu lintas tepat di usianya yang ke 13 tahun dan pada tanggal 13 pula.tak lama kemudian aku harus menerima kenyataan yang lebih pahit suamiku meninggal karena sebuah infeksi pernafasan,dan itu tepat di tanggal yang sama.di tanggal 13 aku sudah kehilangan dua orang yang benar-benar ku cintai dan ku kasihi.aku kebingungan tidak memiliki rumah lagi,karena rumahku yang dulu hanya sebuah rumah kontrakan dan aku hanyalah ibu rumahtangga biasa yang tidak tahu bagaimana cara mencari uang,sanak saudarapun aku tidak punya,bahkan sekedar uang recehan saja aku tidak memilikinya.di kota metropolitan seperti ini apa yang dapat ku lalukan tanpa seorangpun di sisi ku.
Malam itu aku berjalan dengan perutku yang kelaparan,berjalan entah kemana,aku hanya berjalan ingin berjalan kadang terlintas aku ingin menabrakkan diriku ke kereta api yang sedang melaju.
Aku sudah benar-benar putus asa dan aku mulai mengutuk angka yang kini kau sebut terkutuk itu.
Tapi malam itu ku lihat seorang gadis kecil mengais-ngais di tempat sampah,ku lihat dia menemukan sebuah bungkusan yang entah apa isi bungkusan itu.Entah kenapa aku sangat penasaran,ku ikuti gadis itu..dia berjalan dengan cepat dan menuju sebuah rumah yang berdindingkan kardus.Rumah yang berada di sebuah pemukiman kumuh,bahkan aku sendiri jijik untuk menginjak tanahnya.tapi sudah lah terus ku ikuti dia,ku lihat dari sela-sela pintu yang saat itu tak tertutup rapat.Ku lihat sekitar 13 anak termasuk anak tadi,sedang duduk melingkari bungkusan tadi,bungkusan itupun lalu di buka.Dan ku lihat bungkusan tadi merupakan nasi bekas dengan lauk yang sudah tidak layak lagi untuk dimakan,tapi ke 13 anak ini tersenyum dengan mata mereka yang berbinar lalu bersama-sama menikmati nasi bekas tadi.Mereka terlihat sangat gembira,serasa baru saja menemukan seonggok emas di tumpukan sampah.Dari situ aku belajar,untuk apa aku mengeluh dan mengutuk angka itu,karena tidak penting berlambangkan angka berapa,asalkan kita masih merasakan kebahagiaan walaupun kecil itupun sudah cukup.jadi janganlah banyak mengeluh.
Kau masih beruntung sempat merasakan kebahagiaan,tapi lihat anak-anak ini mereka sudah menderita dari kecil dan dimana seharusnya mereka bahagia bermain bersama teman-temannya,mereka hanya bisa mengais makanan dari tempat sampah..Jadi janganlah mengeluh tapi belajarlah bersyukur.

Pria : (hanya terdiam)